Analisis Semiotika iklan Televisi Bank Muammalat
Iklan televisi telah menjadi komoditas masyarakat, kehadirannya bahkan telah menjelma menjadi kekuatan baru yang mampu menyulap khalayak untuk secara sukarela melakukan apa yang diinginkan para produsen.ditengah persaingan bisnis dan semakin cerdasnya konsumen sebuah iklan tidak lagi hanya menjanjikan sesuatu yang bombastis tetapi harus konsisten dan terintegrasi dengan produk dan corporate .untuk itu para kreator iklan memerlukan kreativitas dan ide-ide inovatif sehingga karyanya dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang semakin cerdas tadi . Demikian juga dengan bank muammalat. Bisnis perbankan dengan berbasis syariah murni ini merupakan bank pertama yang memelopori konsep syariah.tentunya iklan yang harus ditampilkan adalah iklan yang bernuansa islami. Mengingat konsep syariah berasal dari konsep dalam agama islam.
Hampir disetiap iklan Bank muammalat, terlihat jelas para creator iklan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk meramu cita rasa bernuansa islami dengan mengangkat image dan potensi unsur-unsur islam . Dengan memanfaatkan unsur islami dan tagline pertama murni syariah sebagai sumber energy kreatif penciptaan karya desain iklan televisi, maka diharapkan keunikan yang dimunculkan akan berbeda dengan competitor lain yang juga menyediakan bank syariah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis iklan Televisi dari Bank Syariah (Muammalat) dengan menggunakan teori semiotika dan mampu menjelaskan makna dibalik strategi kreatif yang dipilih pada wujud iklan televisi tersebut.
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda(sign), berfungsinya tanda dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Dalam pandangan Zoest, segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu tanda, tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda. Sebuah bendera kecil, sebuah isyarat tangan, sebuah kata, suatu keheningan, suatu kebiasaan makan, sebuah gejala mode, suatu gerak syaraf, peristiwa memerahnya wajah, suatu kesukaan tertentu, letak bintang tertentu, suatu sikap, setangkai bunga, rambut uban,sikap diam membisu, gagap, berbicara cepat, berjalan sempoyongan, menatap, api,bentuk, bersudut tajam, kecepatan, kesabaran, kegilaan, kekhawatiran, kelengahan, semuanya itu dianggap sebagai tanda(Zoest,1993,18)
Latar Belakang Masalah
Iklan industri perbankan di Indonesia demikian beragam dari iklan perbankan umum hingga yang khusus misalnya mengusung model perbankan bernuansa Agama,seperti bank muammalat dengan berbasis syariah.syariah memiliki makna bagi hasil bagi nasabah perbankan dengan sistim ini maka dunia perbankan lebih mampu bertahan pada saat krisis dibandingkan dengan sistim bunga yang dipengaruhi fluktuasi keuangan dunia (dollar).
Dalam beriklan bank muamalat memiliki beberapa versi iklan yang pertama iklan murni syariah kemudian yang kedua iklan yang menggambarkan nasabah merasakan suasana yang aman dan tentram dengan konsep mudarabah. Iklan sebuah bank berbeda dengan produk biasa iklan perbankan lebih bernuansa korporate.mungkin karena sifat industrinya termasuk dalam kategori jasa yang produknya dapat dirasakan oleh konsumen saat bersentuhan dengan corporate dari bank tersebut.
Kemunculan Bank Muammalat sendiri sebagai alternatif perbankan saat konsumen atau nasabah yang beragama islam memiliki perdebatan tentang boleh tidaknya konsep bunga bank . Konsep bagi hasil mudarabah dijadikan alternative pemecahan hal tersebut.
Asumsinya bank Muammalat dapat menjadi pilihan bagi ummat islam khususnya , seiring dengan perkembangan waktu ternyata jumlah nasabah kelompok muslim tidak sebesar yang diharapkan, justru berdasarkan data yang ada dominan dipilih oleh etnis tionghoa.
Jika dikaitkan dengan iklan sebagai bentuk komunikasi perusahaan maka iklan yang dimunculkan versi bersama ini lebih memberikan nuansa hal tersebut.Kajian ini dirasakan semakin menarik manakala didalamnya tercipta sebuah pesan dengan simbol dan makna yang perlu dikaji pada iklan versi bersama ini.
iklan Versi bersama ini menggambarkan tidak hanya kelompok muslim tetapi non muslim pun boleh bergabung dengan Bank Muammalat, terkesan lebih multicultural dalam versi iklan ini.
(ceritakan kasus actual ) tambahkan dengan wawancara pihak terkait juga data terbaru.
Gejala iklan dan gejala nasabah(logikana darip ergeseran iklan dan nasabah apakah pergeseran ini mengikuti, jika mengikuti dalam mengkonetruksi apakah sesuai dengan gejala tadi atau nasbah memaknankan ikln tersebut sejalan dengan pergeseran positioning apakah dimaknai sama dalam hal ini nasabah.ritme dinamika nasabah.apakah nasabah memaknai hal yang sama.
Tinjauan Teoritis
A. Komunikasi Bisnis
Pada dekade ini dunia bisnis baik perusahaan besar maupun kecil, mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif dan efesien kepada khalayak sasarannya. Pada saat persaingan menjadi semakin ketat dan pasar dipenuh sesaki oleh berbagai bentuk komunikasi,semua perusahaan ditantang untuk membuat terobosan dalam berkomunikasi untuk meraih khalayak mereka dengan pesan yang menarik dan persuasive.
Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar atau target market yang dituju tersebut, merupakan suatu hal yang mutlak bagi setiap produsen, sehingga perusahaannya terus maju dan berkembang. Dalam lingkungan bisnis aneka sarana komunikasi yang dapat dipergunakan para produsen atau pengelola bisnis untuk berkomunikasi dengan konsumen.Untuk berkomunikasi dalam lingkup yang terbatas dapat dilakukan dengan pengiriman surat, percakapan telepon, kunjungan pribadi ,menggunakan sarana Below the Line (BTL)misalnya, akan tetapi untuk yang lingkupnya luas dimana calon konsumen jumlahnya mencapai jutaan maka kita memerlukan sarana komunikasi yang mampu mencapai khlayak tersebut yaitu periklanan.Karena periklanan menggunakan media massa sebagai perantaranya maka ia merupakan bagian dari aktivitas komunikasi massa.
Terdapat tujuh pilar strategi Komunikasi Bisnis, yakni(Soeganda&Elvinaro,2009;52-54)
Pemahaman terhadap proses komunikasi.
Harus dapat mengetahui bagaimana menempatkan diri sebagai komunikator, bagaimana menggunakan media, bagaimana menyusun pesan yang terarah, bagaimana memahami komunikan, bagaimana memanfaatkan sumber dan bagaimana mengetahui dan mengevaluasi efek. Pesan inti dalam suatu komunikasi tidak selalu eksplisit, contoh pada iklan rokok.
1. Penggunaan pikiran(good thingking).
Komunikasi tidak harus selalu komunikasi massa, kadang-kadang bisa juga kmunikasi persona atau kelompok.Dalam komunikasi sejak awal kita harus sudah berpikir, think before communicate. Good thinking permeates good communications. Sebagai komunikator, kita harus mengontrol proses-proses komunikasidan feeling yang harus diarahkan agar sesuai dengan jalur yang telah ditentukan.Setelah mengontrol feeling kemudian menciptakan logic and scientific thinking lalu createtive thinking .
2. Memahami bahasa.
Bahasa merupakan system dari sign,signal dan symbols yng diperlukan untuk berpikir dan mentransfer pikiran dan perasaan. Bahasa yang dipergunakan adapt berbentuk verbal dan non verbal. Meskipun komunikasi dan bahasa bukan sinonim, namun prose komunikasi mustahil tanpa bahasa. Perlu diperhatikan bagaimana menyususn pesan bahasa sedemikian rupa sehingga memudahkan komunikan untuk menerima pesan yang disampaikan.Bahasa yang diperhatikan bukan Cuma bahasa komunikator melainkan jug bahasa komunikan , karena kesalahan penggunaan bahasa dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
3. Kejelasan pesan (clearness).
Pesan dalam komunikasi bisnis haruslah merupakan pesan yang dapat diterima denganbaik dan jelas oleh komunikan.oleh karena itu gunakan kalimat-kalimat yang pendek, singkat dan gambling sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda antara komunikator dan komunikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan kejelasan pesan:
1. Seni menyusun paragraph dan kalimat yang mengutarakan maksud tertentu
2. Pesan harus disusun secara utuh/koheren/masif9padat) dan menekankan pada hal-hal tertentu, diperkuat dengan alat bantu seperti illustrasi. Contoh analogi ataupun definisi.
3. Sususn kalimat yang sederhana, pendek,familiar,konkrit dan kata-kata khusus yang memudahkan untuk dibaca.(readability).
Mengurangi distorsi yang terjadi adapt dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut;
1. Reduce interference, kurangi kemungkinan intervensi pesan dengan pengecekan terhadap unsue-unsur komunikasi.
2. Establish feedback, pancing agar adapt tumbuh feedback, karena itu bermanfaat untuk mengarahkan pesan ke efek yang diharapkan.
3. Delifery message directly,disampaikan langsung pada target market sejauh mungkin tidak lagi melalui orang lain.
4. Repead ideas in different words Seringkali satu pesan yang diharapkan dalam kalimat tertentu susah ditangkap komunikan, oleh karenanya ulangilah dengan menggunakan kata-kata yang berbeda agar komunikan adapt memahami betul apa yang disampaikan.
4. Daya persuasi (persuasiveness).
Merupakan kebutuhan dasar dari komunikasi bisnis.Seringkali disebutnya salesmanship, karena memiliki kemampauan untuk membujuk.Komunikasi persuasive pesannya harus dipersiapkan dengan:
1.Seleksi bahan-bahan emosional
2. penggunaan bahasa yang menyentuh emosi
3. Moving feeling dan seringkali justru jauhkan logika
5. Kelengkapan pesan (completeness).
Sampaikan pesan secara utuh dan lengkap, karena akan berbahaya bagi seorang komunikator dalam dunia bisnis jika ia menyembunyikan sesuatu dari komunikannya.Kelengkapan diperlukan agar komunikasi Clear dan effective. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan computer data dapat semakin banyak terkumpul dan didapatkan. Jangan menahan atau menyembunyikan data atau essential information , sebab akan merusak seluruh Communication network.
6. Keinginan baik (goodwill)
Dalam strategi pemasaran social market adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan. Dalam pengertian ini yang kita hadapi bukan hana sekedar manusia, namun jug seluruh masyarakat yang mempunyai nilai-nilai,norma,prasangka dan lain sebagainya, dimana kita harapkan bagian daripadanya.
B. Iklan sebagai komunikasi massa
Seperti diketahui periklanan mengunakan media massa sebagai alat penyampaian pesannya,maka daya jangkau yang lumayan kuat ini menjadikan media cetak serta elektronik dipilih oleh para pengiklan. dapat dideskripsikan bahwa media elektronik yaitu televise merupakan pilihan dan alternative yang tinggi produsen dibandingkan media lainnya karena kemampuan audio visual sehingga layaknya sebuah fungsi media massa yaitu salah satunya sebagai media hiburan , iklan pun pada sisi yang lain mampu menghibur pemirsanya.
Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Komunikasi massa bersifat umum, yakni pesan yang disampaikan terbuka untuk semua orang
2. Komunikan bersifat heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang berbeda, dengan kebudayaan yang beragam,berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mempunai pekerjaan yang berjenis-jenis.
3. Media massa menimbulkan keserempakan, yakni keserempakan kontak dengan sejumlah besar pendudukdalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama laiinnya berada dalam keadaan terpisah
4. Hubungan komunikator dan komunikan bersifat nonpribadi(anonym) dan komunikasi satu arah.
Iklan mengisi ruang media baik itu media cetak, media elektronik dan media interaktif,Al Ries dan Laura Ries mencatat bahwa rata-rata media massa khususnya televisi menayangkan sebanyak 273 buah iklan telelvisi perhari. Itu berarti setiap harinya jika durasi iklan itu sekitar 30 detik maka seorang pemirsa telelvisi menonton setara dengan menonton satu film penuh(2003:9).
Isi media massa sekarang ini bukan hanya mengetengahkan berita semata tetapi lebih kepada pesan-pesan dagang baik dalam bentuk iklan atau dalam bentuk feature. Sehingga kehadiran iklan dalam industri media tidak bisa dipisahkan begitu saja.Bahkan bisa dikatakan iklan menjadi bagian dari konstruksi isi media massa modern.
Media pada dasarnya melakukan konstruksi realitas.Alex sobur mengatakan bahwa pekerjaan media pada hakikatnya adalah mengkonstruksi realitas, isi media menurutnya adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai realitas yang dipilih(2001:8).Dapat dikatakan pemunculan figure-figur manusia dan visualisasi iklan pada hakikatnya merupakan konstruksi realitas semata yang dilakukan oleh para pembuat iklan sebagai bagian dari proses pengerjaan isi media sendiri.